7semua - Legenda Nusantara menyimpan kisah tentang tokoh-tokoh luar biasa—pahlawan, penyihir, raja, hingga dewi—yang kisahnya sering diperdebatkan. Mereka disebut kontroversial karena berada di antara kebaikan dan kejahatan, antara manusia dan makhluk gaib. Di balik kisah mereka, ada pelajaran tentang ambisi, cinta, dan karma.

Mari kita telusuri 7 tokoh legenda paling kontroversial di Nusantara, yang kisahnya masih menimbulkan perdebatan hingga kini.

1. Calon Arang – Penyihir atau Korban Fitnah?

Dikenal sebagai penyihir kejam, Calon Arang juga bisa dilihat sebagai perempuan kuat yang melawan tatanan patriarki kerajaan. Ia adalah simbol kekuatan dan kemarahan perempuan yang tertindas.

2. Ratu Pantai Selatan (Nyai Roro Kidul)

Sebagian menganggapnya pelindung laut, sebagian lagi menakutinya. Ia adalah simbol dualitas kekuatan alam—pemberi berkah sekaligus penghukum.

3. Prabu Brawijaya V

Raja terakhir Majapahit yang dikisahkan moksa (menghilang). Ada versi yang menyebut ia menjadi makhluk gaib penjaga Gunung Lawu. Legenda ini membuatnya setengah manusia, setengah dewa.

4. Sangkuriang

Tokoh legendaris yang mencintai ibunya sendiri tanpa sadar. Kisahnya tragis, tapi juga menggambarkan sisi gelap cinta dan kesalahan manusia.

5. Si Pahit Lidah (Sumatera Selatan)

Dikenal bisa mengutuk siapa pun dengan ucapannya. Tokoh ini simbol kekuatan kata dan tanggung jawab atas ucapan.

6. Nyi Blorong

Sosok perempuan ular yang sering dikaitkan dengan pesugihan. Ia menggoda manusia dengan harta duniawi, simbol godaan nafsu dan ujian moral.

7. Ki Ageng Selo

Konon bisa menangkap petir dengan tangan kosong. Dihormati tapi juga ditakuti karena kekuatan mistisnya. Ia menggambarkan manusia yang bersahabat dengan kekuatan alam gaib.

Penutup

Tokoh-tokoh legenda ini menunjukkan bahwa dalam mitologi Nusantara, tidak ada kebaikan tanpa bayangan kegelapan. Mereka hidup di antara dua dunia, mengingatkan kita bahwa kekuatan besar selalu datang dengan tanggung jawab.

Dari ketujuh tokoh ini, siapa yang menurutmu paling misterius dan kenapa?