7 Simbol Warna Merah dalam Upacara Adat Nusantara
7semua - Warna merah selalu mencuri perhatian. Dalam tradisi Nusantara, warna ini bukan sekadar estetika, melainkan simbol kehidupan, keberanian, dan perlindungan spiritual. Hampir setiap upacara adat — dari kelahiran hingga kematian — menghadirkan unsur merah dalam bentuk kain, bunga, atau api.
Mari kita bahas 7 simbol warna merah dalam upacara adat Nusantara dan makna sakral yang terkandung di baliknya.
1. Merah sebagai Simbol Kehidupan
Dalam banyak adat, merah adalah warna darah — unsur vital yang melambangkan kekuatan dan keberlanjutan hidup.
2. Kain Merah di Upacara Pernikahan
Di beberapa daerah Jawa dan Bali, kain merah digunakan untuk menandakan penyatuan dua energi: laki-laki (api) dan perempuan (air).
3. Bunga Merah dalam Sesaji
Bunga sepatu atau mawar merah sering diletakkan di sesaji sebagai simbol semangat dan cinta yang tulus kepada alam dan leluhur.
4. Api Upacara – Nyala Kehidupan
Dalam ritual pembakaran dupa atau Ngaben, nyala api merah menjadi lambang pembersihan roh dan perjalanan menuju dunia spiritual.
5. Benang Merah di Tangan Bayi
Dalam beberapa tradisi, bayi diberi benang merah untuk menolak energi jahat dan melindungi dari gangguan makhluk halus.
6. Warna Merah di Baju Adat
Baju adat Minang, Bugis, dan Bali sering memadukan warna merah untuk menandakan kehormatan, keberanian, dan status spiritual.
7. Merah di Upacara Tolak Bala
Kain merah sering diikatkan di depan rumah saat ritual tolak bala — simbol pertahanan spiritual terhadap energi negatif.
Penutup
Merah bukan hanya warna; ia adalah energi yang menyala dalam budaya Nusantara. Dari darah manusia hingga nyala api, merah menjadi tanda bahwa hidup selalu bergerak antara cinta dan keberanian.
Dari ketujuh simbol ini, warna merah mana yang paling berkesan bagimu dalam upacara adat atau kehidupan sehari-hari?